Halo, moms and dads! 24 jam sehari, 7 hari seminggu, merawat dan mengasuh bayi kira-kira berapa menit waktu yang kita gunakan untuk berolahraga? Aduh, enggak sempat! Jangankan olahraga, min, untuk makan atau ke kamar mandi aja harus curi-curi waktu loh.
Eits, moms and dads, jangan lupakan hak tubuh kita untuk berolahraga, ya. Enggak perlu bingung soal membagi waktu antara berolahraga dan membersamai si kecil loh, karena keduanya bisa dilakukan bersamaan. Menurut Adianti Reksoprojo, pelatih Fit Mum n Bub, berolahraga bersama si kecil punya segudang manfaat. Salah satunya adalah menurunkan kemungkinan seorang ibu mengalami baby
blues.
Supaya moms and dads makin semangat, ada cerita seru dari salah satu Zakkel family mama* yang berolahraga marathon bersama kedua bayinya yang berusia 4 bulan dan 22 bulan! Simak hasil obrolan kami.
-
Apa aktivitas mama sehari-hari?
Aktivitas utama saya sehari-hari adalah seorang ibu rumah tangga dari 2 anak, namun saya juga seorang Dosen di universitas negeri di Kota Bandung.
-
Mama suka berolahraga ya? Sejak kapan rutin lari?
Saya dari kecil suka olahraga, tapi kadang on and off. Olahraga yg saya tekuni 4 tahun terakhir adalah yoga, lari dan berenang. Sebenarnya saya dulu tidak suka sekali sama olahraga lari, karena saya merasa lari itu membosankan. Namun, di tahun 2009 saya punya Golden Retriever dan sering saya ajak untuk jalan hingga lari-lari daerah sekitar rumah. Setelah mulai terbiasa lari, saya jadi suka lari di kota Bandung ikut komunitas lari dan bahkan karena lari saya bertemu dengan suami saya :)
Saya mulai rutin lari dari tahun 2014 hingga 2016 awal, biasanya seminggu minimal 2 kali berlari di kota Bandung atau sering disebut 'city run'. Namun, di awal 2016, ketika saya mendapati saya tengah hamil, saya mulai mengurangi frekuensi lari yang akhirnya karena kesibukan yang lain juga membuat saya jarang sekali olahraga. Mungkin karena merasa badan kurang enak karena kurang olahraga, saya coba mulai berlari lari ketika usia anak 2 bulan dan ketika mencoba mulai rutin lagi, ternyata saya hamil lagi anak kedua, sehingga saya berhenti lari karena tidak mudah juga mengurus toddler dan hamil. Meskipun sebenarnya ketika hamil sangat dianjurkan untuk tetap berolahraga, dan tidak dilarang juga untuk lari diawal-awal kehamilan namun ketika kehamilan semakin besar bisa diganti olahraga yang sesuai dengan kondisi tubuh masing-masing Bumil dan baiknya konsultasi ke dokter kandungan dulu sebelum melakukan olahraga apapun untuk memastikan kondisi ibu dan bayi.
-
Bisa diceritakan sedikit kisahnya, awal tertarik mengikuti marathon sampai akhirnya memutuskan turut serta sambil membawa bayi?
Dari sejak hamil anak pertama, saya sepakat sama suami bahwa berkeluarga dan punya anak tidak menghalangi kita untuk tetap berolahraga. Nah, waktu Bandung Marathon tahun 2017 saya dan suami tidak ikutan tapi melihat euforia orang-orang bahkan sampai bilang sama suami: "Tahun depan mau ikutan marathon 5K aja, ya!" Waktu daftar bandung marathon 2018 ini, saya masih hamil besar tapi saya 'KEUKEUH' pengen ikut karena saya kira bisa pakai stroller lari. Setelah beberapa minggu mendekati hari H, ada info mengenai dilarangnya menggunakan stroller untuk event Bandung Marathon ini. Sempet pesimis dan ga jadi ikut, tapi suami bilang: "Udah ikut aja, aku temenin" katanya, "Digendong aja bawanya, jalan cepet kan cuma 5K doang" tambah suami. Akhirnya kami berdua pun membawa kedua anak kami ikut serta, sang suami kebagian membawa anak kami yang paling besar menggunakan Zakkel Baby Carriers size toddler.
Alhamdulillah di akhir lomba berhasil finish kurang dari waktu COT (cut of time), yaitu menit ke-59 dari 60 menit waktu yang disediakan, dan akhirnya jadi punya medali deh. it was my first medal :)
-
Sejak kapan kenal dunia menggendong?
Anak pertama saya lahir September 2016, sebelum dia lahir, di lingkungan sekitar saya tidak banyak yg sudah punya anak. Karena saya 'mobile' banget orangnya (senang jalan-jalan) dan saya tahu bahwa anak itu adalah tanggung jawab saya, jadi saya tidak mau titip-titip, jadi saya pikir harus punya gendongan yang bisa dipakai dari newborn sampe toddler. Jadi saya googling, baca reference, baca review orang2 tentang gendongan. Dan ketika anak pertama lahir, selalu saya gendong kemana2 mulai dari SW (Stretchy Wrap), jarik, geos dan SSC (Soft Structured Carrier). Alhamdulillahnya lingkungan dekat saya tidak pernah ada yg protes atau mengomentari cara saya menggendong, kalau pun ada saya selalu jelaskan kepada mereka alasan kenapa saya menggendongnya begini (sambil dikasih lihat referensinya). Tapi kalau ikut komunitas menggendong sih, baru awal tahun ini.
-
Bagaimana kesan mengikuti marathon sambil menggendong bayi?
HAPPY!! Kami difotoin orang-orang, disemangatin sama banyak orang, dan yang paling bikin happy dan tenang adalah karena dari start sampe finish anak ga rewel yang tandanya dia nyaman di gendongan tersebut.
-
Apakah merasa terbantu dengan gendongan yang digunakan?
Sangat terbantu. Ga kebayang deh kalau harus gendong anak ga pake gendongan. Gendongan itu hal pertama yang harus selalu ada di mobil dan tas, soalnya praktis banget.
-
Ada saran/ajakan untuk para mama yang memiliki bayi mengenai olahraga atau kesehatan?
Punya bayi tidak harus berhenti olahraga, namun memang harus memilih olahraga yang memungkinkan bayi bisa ikut (tidak memaksakan). Nah abis itu, tinggal gimana mamanya, punya kepercayaan diri dan kasih kepercayaan juga sama bayinya klo mereka juga bisa enjoy olahraga bareng mama nya.
Wah moms and dads, seru sekali ya, menikmati olahraga bersama bayi. Enggak cuma bermanfaat untuk orang tua, mengajak olahraga si kecil juga sebagai salah satu langkah menanamkan kebiasaan baik sejak dini.
Semoga membuat moms and dads bersemangat untuk mencobanya!
Safe babywearing note: Moms and dads, pastikan gendongan yang digunakan saat berolahraga aman, tidak ada kerusakan, dan dikenakan sesuai petunjuk manual.
Saat melakukan olahraga selalu perhatikan kondisi bayi. Pastikan wajahnya terlihat oleh kita, jalan napasnya tidak terhalang, dan posisinya tepat dan sesuai di dalam gendongan. Lebih aman bila saat kita maraton tidak berlari terlalu kencang atau kecepatan setara dengan saat berjalan kaki.
Agar lebih detail, bila ingin berolahraga atau melakukan aktivitas lain sambil menggendong, bisa berkonsultasi dengan Babywearing Consultant (BWC). Bisa menghubungi BWC yang satu kota dengan mama atau menghubungi via media sosial.
*Zakkel Family Mama: Ika Kusmayadi,
Member Bandung Babywearers