Traveling dengan anak bayi dan balita, terutama ke tempat yang membutuhkan banyak jalan kaki atau medannya sulit dijangkau oleh kereta dorong atau stroller, bisa menjadi tantangan sendiri. Anak akan merasa kelelahan karena jalan jauh, dan orang tua juga akan kesulitan menjaga kedua anak yang sedang aktif eksplorasi.

Jika menghadapi situasi seperti ini, orang tua bisa melakukan tandem babywearing atau menggendong dua anak sekaligus menggunakan dua gendongan bayi. Namun, sebelum melakukan, orang tua harus memperhatikan hal-hal yang penting, seperti jenis gendongan, posisi menggendong, dan cara memakai gendongan untuk tandem babywearing.

Jenis gendongan bayi

Orang tua harus menggunakan dua gendongan sekaligus untuk bisa melakukan tandem babywearing. Jenis gendongan yang digunakan bermacam-macam, seperti gendongan soft-structured carrier (SSC), ring sling, woven wrap, atau stretchy wrap.

Melakukan tandem babywearing dengan gendongan SSC dan ring sling bisa jadi salah satu alternatif yang tepat, karena gendongan ring sling memiliki bahan kain yang tipis di bagian bahu dibandingkan, sehingga membuat tandem babywearing tidak terlihat bulky. Sedangkan gendongan SSC dengan busa yang tebal di bagian bahu cocok dipakai untuk balita yang digendong dengan posisi back carry atau gendong belakang.

Posisi menggendong

Menggendong bayi di bawah usia 6 bulan dan belum bisa duduk sendiri harus digendong front carry atau posisi depan. Bayi di bawah usia 6 bulan umumnya belum memiliki kontrol leher yang kuat, sehingga berbahaya jika digendong di posisi belakang. Sedangkan bayi yang sudah berusia di atas 6 bulan atau sudah bisa duduk sendiri bisa digendong back carry.

Langkah-langkah melakukan tandem babywearing

Jika akan melakukan tandem babywearing dengan gendongan SSC dan ring sling, orang tua bisa melakukan langkah-langkah di bawah ini:

Menyiapkan posisi gendongan

  1. Kenakan gendongan SSC untuk menggendong balita secara back carry.
  2. Taruh posisi waistband di tengah punggung bagian bawah.
  3. Kunci buckle, lalu kencangkan talinya sesuai lingkar perut penggendong. 

Kenakan gendongan ring sling menggendong bayi secara front carry. Jangan lupa untuk menyisir kain gendongan dengan jemari saat diselipkan di antara kedua cincin agar kain tidak bertumpuk.

Memasukkan bayi ke dalam gendongan

  1. Gendong balita terlebih dahulu secara back carry menggunakan gendongan SSC. Setelah anak masuk ke dalam gendongan, sesuaikan shoulder strap agar anak bisa duduk dengan nyaman.
  2. Kunci buckle yang ada di dada, sesuaikan dengan tubuh penggendong.
  3. Kemudian masukkan bayi ke dalam gendongan ring sling secara front carry, tarik kain hingga leher bayi, lalu sesuaikan kain agar anak duduk dengan nyaman.

Selain melakukan langkah-langkah di atas, orang tua juga bisa memakai gendongan ring sling terlebih dahulu, lalu disusul memakai gendongan SSC. Namun, pastikan orang tua menggendong anak yang usianya lebih besar (balita) secara back carry dahulu, kemudian gendong anak usia lebih kecil (bayi) di front carry.

Tidak hanya memudahkan orang tua untuk beraktivitas, tandem babywearing bermanfaat untuk membangun bonding kepada dua anak tanpa ada yang merasa tertinggal. Pastikan untuk selalu mengikuti aturan menggendong TICKS saat menggendong kedua anak agar mereka tetap merasa aman dan nyaman. Happy tandem babywearing!

Artikel lainnya:

Untuk mengetahui cara memakai gendongan ring sling, silakan baca Tutorial Menggendong Bayi dengan Ring Sling.

Bagi orang tua yang belum terbiasa, menggendong posisi back carry terkadang lebih menantang daripada posisi front carry. Oleh karena itu, harap baca cara dan tips menggendong back carry dengan aman terlebih dahulu sebelum tandem babywearing.