Menggendong bayi sangat banyak manfaatnya, seperti membangun ikatan antara anak dan orang tua, cuddling dengan anak dalam jangka waktu yang lama, mendukung perkembangan fisik anak yang sehat, hingga bisa menyelesaikan pekerjaan rumah dengan anak dalam pelukan. 

Gendongan bayi adalah alat yang bisa memfasilitasi orang tua dan anak untuk mendapatkan manfaat-manfaat tersebut. Di pasaran, banyak tersedia jenis gendongan bayi. Salah satu yang banyak digunakan oleh orang tua adalah gendongan soft-structured carrier atau SSC. Pada artikel ini, kita akan membahas mengenai gendongan SSC, hal-hal yang harus diperhatikan saat memilih SSC, serta tips dan trik agar bisa menggendong dengan nyaman.

Apa itu gendongan soft-structured carrier (SSC)?

Gendongan SSC merupakan jenis gendongan yang populer digunakan di antara gendongan lainnya, karena gendongannya mudah disesuaikan, dipasang, dan dilepas. Bentuknya yang menyerupai tas ransel, terdiri dari waistpad dan shoulder pad yang empuk, talinya dikaitkan dengan buckle, memiliki body panel, dan memiliki hood atau tudung kepala. Gendongan jenis ini juga kokoh, sangat mendukung aktivitas indoor dan outdoor.

SSC dengan hipseat, sama atau beda?

Gendongan SSC dan hipseat memiliki kesamaan, yaitu keduanya berbentuk seperti ransel dan memakai buckle sebagai pengaitnya. Bedanya, gendongan SSC tidak memakai tempat duduk seperti hipseat dan gendongan SSC mendukung M-shape atau posisi-M. Menurut School of Babywearing, posisi-M adalah posisi anak tegak, bokongnya lebih rendah dari pada posisi lutut, dan kedua lutut anak terdorong ke atas membentuk huruf M. Ini merupakan posisi gendong yang optimal karena panggul anak tetap berada di dalam rongganya.

Apa yang harus diperhatikan saat memilih SSC?

Gendongan SSC memiliki beberapa posisi menggendong, yaitu posisi depan hadap penggendong (front facing in), posisi depan hadap luar (front facing out) dan belakang (back carry). Beberapa gendongan juga bisa dipakai untuk posisi pinggul (hip carry), meskipun dibutuhkan banyak pengaturan jika dibandingkan gendongan ring sling. Sedangkan Gendongan SSC Zakkel Baby bisa digunakan untuk posisi front facing in dan back carry. Gendongan bayi Zakkel Baby tidak bisa digunakan untuk front facing out karena kami percaya bahwa bayi yang digendong menghadap orang tuanya mendapatkan lebih banyak manfaat daripada menghadap luar penggendong.

Setiap gendongan SSC memiliki dirancang dengan batas usia yang berbeda-beda, ada yang bisa dipakai newborn dan ada yang dipakai untuk usia minimal 4 bulan. Oleh karena itu, orang tua harus memerhatikan batas minimal tinggi bayi agar bayi tidak tenggelam di dalam gendongan. Jika orang tua ingin menggunakan gendongan SSC untuk newborn, SSC dari Zakkel Baby bisa dijadikan pilihan karena bisa digunakan oleh bayi dengan BB minimal 3,8 kg atau TB 50 cm, hingga BB maksimal 25 kg.

Tips & trik menggunakan gendongan SSC dengan nyaman

Ada beberapa urutan langkah yang harus dilakukan untuk mengatur gendongan SSC Zakkel Baby untuk newborn agar bayi nyaman. Pertama, atur lebar body panel bawah sesuai dengan kaki anak. Kedua, atur tinggi body panel sesuai dengan tinggi anak. Jika sudah dikecilkan, orang tua bisa melakukan langkah ketiga, yaitu sesuaikan body panel yang telah diatur pada tubuh bayi dalam posisi berbaring. Jika sudah sesuai, pakai gendongan ke badan sebagai langkah terakhir. 

Pasang back strap atau tali di bagian belakang gendongan secara paralel hingga membentuk huruf ‘H’. Tidak terlalu tinggi dan tidak juga terlalu rendah. Ini berfungsi agar beban berat anak tersalurkan pada gendongan dengan lebih merata.

Gendongan SSC memiliki banyak tali. Agar orang tua bisa bergerak, rapikan tapi dengan cara menggulungnya dan dikaitkan pada karet yang ada di bagian samping tali tersebut.

Hal lain yang tidak kalah penting adalah mengetahui aturan menggendong T.I.C.K.S. Tujuannya, tidak hanya nyaman, orang tua bisa menggendong bayi dengan aman, sehingga orang tua dan anak bisa mendapatkan manfaat menggendong, serta memiliki pengalaman menggendong yang berkesan.