Gendongan bayi adalah penyelamat bagi orang tua. Tidak hanya membantu orang tua beraktivitas, gendongan juga bisa membantu orang tua baru untuk mengenali dan membangun ikatan dengan anak. Kedua manfaat ini bisa didapat dengan maksimal apabila orang tua menggendong dengan posisi depan hadap dalam atau hadap penggendong (facing in). Dalam posisi ini, orang tua bisa saling bertatapan dengan wajah anak.
Posisi facing in memiliki banyak keuntungan lain untuk para orang tua dan anak, seperti di bawah ini:
-
Memberikan kenyamanan optimal untuk penggendong dan bayi
Menggendong dengan posisi facing in akan membuat orang tua dan bayi bisa saling bertatapan, mencium, memeluk, bahkan mengajak berbicara. Orang tua juga memiliki banyak kesempatan untuk mempelajari ekspresi dan emosi anak. Interaksi ini akan sulit didapatkan jika anak berada di posisi sebaliknya, yaitu penghadap luar penggendong (facing out).
-
Kaki bayi bisa tertopang dengan baik
Saat anak berada di posisi facing in, kaki anak akan membentuk huruf M. Posisi M adalah kedua lutut anak berada lebih tinggi dari pantatnya, sehingga menyerupai posisi jongkok. Orang tua tidak perlu khawatir kaki anak akan mengangkang karena ini adalah posisi alami bayi.
Posisi M direkomendasikan oleh dokter spesialis ortopedi agar anak tidak mengalami dispalsia panggul atau keluarnya panggul dari sendinya. Posisi M ini tidak bisa dicapai jika orang tua menggunakan gendongan bayi hadap luar. Kaki anak tidak ditahan oleh pinggul penggendong, sehingga kaki anak menggantung dan tubuhnya bertumpu pada tulang belakang.
-
Mengeksplorasi dunia tanpa overstimulasi
Bayangkan, seorang anak di bawah 1 tahun yang biasa berada di rumahnya, tiba-tiba harus keluar rumah dan melihat lingkungan yang sangat beragam di sekitarnya. Anak bisa kewalahan menerima semua informasi tersebut.
Anak yang digendong dengan posisi facing out dalam waktu lebih dari 15-30 menit bisa mengalami overstimulasi. Gejalanya, ia merasa kelelahan atau rewel karena harus mencerna rangsangan yang didapatkan terlalu banyak. Untuk menghindari ini, sebaiknya gunakan gendongan bayi dengan posisi hadap penggendong.
-
Memberikan beban yang merata pada penggendong
Posisi gendongan bayi hadap dalam akan mendistribusikan berat badan anak secara merata pada tubuh penggendong jika dibandingkan facing out. Posisi facing in juga tidak memberikan tekanan berlebih pada punggung.
-
Penggendong dapat merespons bayi lebih cepat jikalau ia mengantuk atau lapar
Penggendong bisa melihat wajah bayi yang digendong facing in. Jika anak terlihat lapar, maka penggendong bisa memberikan susu atau makanan. Jika anak mengantuk, penggendong bisa mendekatkan kepala anak pada dada penggendong dan menggunakan hood pada gendongan untuk menopang kepala anak. Posisi ini jauh lebih aman daripada anak menunduk saat berada di posisi facing out karena bisa menekan jalur pernapasan anak.
Selain memperhatikan posisi gendongan, orang tua juga harus memperhatikan beberapa hal saat memilih gendongan bayi. Pastikan gendongan tersebut ergonomis dan mendukung posisi M seperti gendongan dari Zakkel Baby. Pilih gendongan dengan bahan yang berkualitas tinggi demi keamanan dan anak. Selain itu, pastikan gendongannya memiliki fitur yang benar-benar memperhatikan kenyamanan anak seperti ada bantalan pada gendongan di bagian leher dan paha bayi.