Indonesia memiliki alam yang indah yang sayang untuk dilewatkan oleh kita dan anak kita. Salah satu customer Zakkel Baby, Octafiana Mayangsari, melakukan perjalanannya ke Karimunjawa bersama suami dan anaknya, Olivia Rana Azkhadina atau biasa dipanggil Rana. Berangkat dari Yogyakarta, Octa dan keluarga melakukan perjalanan darat dan laut selama hampir 15 jam hingga sampai di kepulauan yang terletak di utara Semarang ini.

Lalu, bagaimana reaksi Rana selama perjalanan? Bagaimana gendongan bayi bisa membantu Octa dan keluarganya untuk mencapai berbagai tempat di Karimunjawa? Simak hasil wawancara Zakkel Baby dengan Octa di bawah ini ya!

Mom, ceritakan dong kenapa memutuskan mengajak si Kecil ke Karimunjawa?

Memutuskan untuk mengajak si Kecil ke Karimunjawa bukanlah hal yang baru saja saya inginkan. Saya dan suami sudah berencana sejak lama, bahkan sejak Rana masih berusia 1 tahun. Namun, rencana itu tertunda karena dunia sedang tidak baik-baik saja akibat pandemi Covid-19. 

Satu minggu sebelum keberangkatan kami ke Karimunjawa, tiba-tiba saja sahabat kami yang tinggal di sana mengabarkan akan menikah di 23 Juli 2022. Bahagia sih, tapi kami pusing juga mikir mau datang atau tidak. Soalnya, Rana masih belum genap 2 tahun dan belum pernah melakukan perjalanan jauh, apalagi lintas pulau. Tapi, karena rasa bahagia yang tinggi, kami memutuskan untuk berangkat “piknik” berkedok “kondangan” ke Karimunjawa.

Selain itu, saya dan suami ingin sekali merayakan ulang tahun Rana di Karimunjawa. Karena ada kondangan ini, kami jadi mantap untuk berangkat sekaligus merayakan ulang tahun ke-2 Rana di sana. Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui deh. Hehehe.

Kalau perjalanannya dari Yogyakarta sampai ke Karimunjawa gimana, Mom?

Medan yang jauh dan menghabiskan waktu hampir 15 jam di jalan menjadi tantangan pertama kami. Kami berangkat di Kamis, 21 Juli 2022. Selesai packing pukul 22.00, kami berangkat menuju travel pool naik ojek online. Kemudian travel berangkat pukul 23.00 dan sampai pelabuhan tepat pukul 06.00 pagi di hari Jumat. 

Tujuh jam lamanya, kami duduk di 2 seat travel standar, tanpa ada tambahan seat untuk Rana. Lalu Rana bagaimana? Ia dipangku, digendong, dibopong, didudukkan di antara kami. Pokoknya bermacam-macam atraksi kami lakukan agar Rana nyaman.

Tak hanya itu, demi sampai ke pelabuhan pukul 07.00, sopir travel melibas medan yang rusak berat di area Semarang-Jepara dengan kecepatan kira-kira 80 km/jam. Sudah kayak naik Bouroq terbang, bestie! Hahaha. Saya dan suami tidak bisa tidur karena perjalanannya kayak naik roller coaster. Untungnya, Rana bisa tidur nyenyak di dalam gendongan.

 

Alhamdulillah, perjalanan ronde pertama selesai. Sebelum lanjut ke perjalanan ronde dua, kami istirahat dulu. Sambil menunggu kapal berangkat pukul 09.00, Rana tertidur lagi di dalam gendongan. Untung pakai gendongan SSC, semua jadi mudah, aman dan nyaman. 

Kami naik kapal cepat Express Bahari dengan waktu tempuh 2-3 jam. Kami semua tertidur dalam perjalanan. Hingga akhirnya, di pukul 12.00, kapal sampai dermaga Pelabuhan Karimunjawa. Alhamdulillah, akhirnya sampai juga!

Apa tantangan yang Mom hadapi selama perjalanan?

Saat di travel, badan lumayan encok gendong bayi 9,5 kilo selama 7 jam dan terbatas pula ruang geraknya. Sedangkan saat di kapal, kamar mandinya tidak nyaman untuk bayi. Mungkin kalau ke sana lagi, kami akan pilih kelas VIP. 

Kami juga bawa barang yang lengkap, mulai dari pakaian, makanan, hingga mainan dan buku bacaan. Semuanya dimasukkan ke tas gunung kapasitas 45 lt dan 70 lt. Lumayan penuh dan lengkap, ya? Hehehe. Soalnya kami tidak tahu apakah Rana akan cocok atau tidak dengan makanan yang ada di sana. Kami juga khawatir tidak ada camilan kesukaan dia. 

Dan, yang paling penting, bawa gendongan SSC Zakkel yang paling juara. Apalagi Rana itu masih minum ASI, jadi saya bisa menyusui di travel dan di kapal tanpa khawatir dilihat banyak orang.  Alhamdulillah banget, Zakkel menyelamatkan kondangan yang jauh kali ini. 

Bagaimana reaksi Rana selama perjalanan? 

Mungkin memang benar, buah yang jatuh tidak akan jauh dari pohonnya. Rana senang sekali, berkali-kali dia bilang, “Yeyy, ke Karimunjawa. Yeyy, ke Karimunjawa”. Walaupun dia sendiri belum tahu apa dan di mana itu Karimunjawa. Hahaha. Dia tipe anak yang selalu excited kalau diajak pergi keluar rumah, maklum lah anak pandemi. 

Memang sebagian besar ia habiskan untuk tidur selama perjalanan. Namun, saat terbangun selalu langsung ingin berdiri dan melihat sekeliling, seperti ingin menyampaikan, “aku di mana?”, “wah, bagus!”, “wah, asik!”. Ia selalu sumringah tanpa ada rasa takut maupun mabuk selama perjalanan. Apalagi ia didekap oleh Zakkel, dan sepertinya memang di situ letak kenyamanan saat perjalanan panjang yang cukup riweuh baginya. 

Bagaimana gendongan Zakkel bisa membantu memudahkan liburan Mom dan keluarga?

Saat pertama kali beli gendongan SSC, kami langsung jatuh hati sama zakkel standard untuk Rana yang masih berusia 6 bulan. Lalu, di usia 10 bulan, kami beli motif Meadow yang warnanya saya inginkan. Selama perjalanan, gendongan SSC Zakkel memang sangat membantu sekali, memudahkan dan membuat nyaman si kecil. Beruntung sekali sih punya Zakkel, karena banyak aktivitas tak terduga yang bisa dilakukan tanpa harus mengganggu kenyamanan si kecil. 

Tempat apa saja yang dikunjungi saat di Karimunjawa?

Di Karimunjawa, kami mengunjungi pernikahan sahabat saya di Pulau Kemujan yang harus ditempuh 1 jam perjalanan. Di Pulau Kemujan, kami menuju Bunga Jabe, rumah sahabat kami. Bunga Jabe memiliki pantai sekaligus penginapan dengan model rumah orang Bugis. Kami senang sekali! Betapa tidak, kamar tempat kami beristirahat tepat berada di bibir pantai yang indah, dikelilingi pohon kelapa yang menjulang dan model rumah orang Bugis yang selalu menjadi pusat perhatian turis asing. Belum sampai masuk ke dalam homestay, Rana langsung lari menuju bibir pantai dan menikmati setiap ombak kecil yang menyapu kakinya, sambil tertawa senang sekali.

Keesokannya, kami tour pulau naik kapal nelayan yang tidak terlalu besar yang cukup untuk 8-10 orang saja. Kami berangkat dari Pelabuhan Legon Bajak, yang letaknya tidak jauh dari Bunga Jabe dan menyebrang menuju Pulau Cilik. Waktu tempuh kurang lebih 1 jam dengan pemandangan laut lepas dan ombak yang agak bersahabat kali ini meski tetap terasa goyang-goyang yaa. Hehehe.

 

Di Pulau Cilik, kami berenang sampai matahari tenggelam. Awalnya, Rana masih agak takut karena air di sini agak tinggi. Lama-lama, dia mulai berani berenang saat lihat saya dan suami berenang. Malah, Rana berenang terus-terusan sampai tidak mau naik. Hehehe. 

Kami stay di Bunga Jabe lebih lama lagi sampai akhir bulan untuk merayakan ulang tahun Rana. Kami juga ikut tour kapal layar Arka Kinari, milik Nova Ruth dan Grey Filastine, selama 4 hari. Acara tour ditutup dengan live perform music dan video mapping di atas kapal tentang krisis iklim dan pencemaran laut. Luar biasa pertunjukkan yang disuguhkan, Rana pun menikmatinya dengan bahagia. 

Akhirnya, di 31 Juli 2022, kami merayakan ulang tahun Rana dengan sederhana, sekaligus mengenalkan ulang tahun sebagai konsep berbagi dengan sesama. Saya bikin kue sederhana dari roti tawar dan beberapa kukis serta olesan coki-coki. Syukuran jadi meriah karena dihadiri oleh anak-anak dari sahabat dan saudara kami di sana. 

Hari-hari terakhir kami hanya dihabiskan untuk berenang dan menikmati Pantai Bunga Jabe. Kalau air sedang surut, kami sering berjalan ke tengah laut, menuju ke Pantai Gosongan. Muka Rana jadi ikutan gosong karena berenang hampir setiap hari, memancing, dan bermain bersama teman anak-anak di sana. Kalau ditanya mau pulang, Rana selalu jawab “belum”. Rasanya kami ingin pindah KK ke Bunga Jabe. Hahaha.

 

Sebelum pulang, kami menyempatkan ke Pantai Bobby yang ada di Karimunjawa. Kapal datang pukul 12.00 kami dan kami pulang ke rumah yang sebenarnya. Tiba di Jepara, kami main ke alun-alun ke Kota Jepara dan lanjut perjalanan menggunakan travel ke rumah. Lengkap sudah tamasya kali ini, sangat sangat bahagia sekali. Full senyum!


Ada pesan untuk para Moms lainnya yang mau mengajak anaknya liburan ke pantai? 

  1. Sehat jasmani dan rohani, luangkan waktu dan pikiran sebentar tanpa harus terbebani urusan pekerjaan rumah/kantor.
  2. Siapkan rencana liburan, termasuk AD/ART dan tujuan berlibur kemana.
  3. Siapkan perlengkapan yang menunjang si kecil saat di pantai, termasuk baju renang, pelampung dan mainan.
  4. P3K dan termasuk juga minyak telon, minyak angin, Cessa essential oil, jaket dan pakaian hangat (setelah berenang).
  5. Pastikan anak terbiasa dengan aktivitas air. MIsal, sering berenang atau main air di rumah.
  6. Makanan yang sehat dan camilan kesukaan si kecil.
  7. Jangan lupa bawa gendongan ke mana saja demi kenyamanan dan keamanan si kecil.
  8. Bawa barang-barang sesuai kebutuhan, ringkas, dan berguna. Kebutuhan si kecil lebih diutamakan.
  9. Sediakan trash bag. Di manapun kita berada, buanglah sampah pada tempatnya. 

Selamat berlibur, teman-teman. Happy parents, happy kids!